Kamis, 03 Januari 2013

Masih gengsi bantuin kerjaan istri?

Beberapa waktu yg lalu ada seorang sahabat curhat..
Seorang istri dengan 3 anaknya yang masih balita.. (namanya putri, bukan nama sesungguhnya ya)

Putri merasa kelelahan dan kesulitan dalam mengerjakan kerjaan rumah tangga.
Dengan 3 balita dan tanpa ART

Sedangkan suaminya sedikit pun tidak mau membantu, dengan alasan itu kan kerjaan istri...

Waduh, zaman sekarang msh ada ya pola pikir demikian...
Karena dalam kehidupan kami, suami tidak segan membantu kerjaan saya..
Termasuk memasak, suami saya pinter masak lho... Hehehe

Kemudian putri bertanya,
Apa ada dasar hukumnya seorang suami membantu kerjaan rumah tangga?

Waduh put, aq ini fakir ilmu...
Tapi aq tanyakan dulu sama ustadz

Lewat bbm, aq bertanya..
Dan ternyata

Dalam Hadits Riwayat Ahmad 6: 167 dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya no. 5676
Dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth.

Urwah bertanya kepada ‘Aisyah,
“Wahai Ummul Mukminin, apakah yg dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (dirmh)?”

Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian saat sedang membantu istrinya. Beliau memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.”

Dalam Hadits lainnya :
‘Aisyah pernah ditanya tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di rumah.
Lalu ‘Aisyah menjawab
“Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat” (HR. Bukhari no. 676).

Kesibukan yg luar biasa -dakwah, memimpin umat, dan lain sebagainya- tidak menghalangi beliau menangani urusan rumah tangga.
Bukankah mengerjakan pekerjaan Rumah Tangga bersama (suami-istri) akan mempererat ikatan kasih sayang?

Ataukah suami jaman sekarang lebih sibuk dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam..?

Yuukk ah,
Skrg saatnya kita rangkul anak-istri/suami tuk bersama2 mlakukan suatu pekerjaan. Berkebun, berbenah rumah, memperbaiki bagian rumah yang rusak maupun ta'lim bersama.

Semoga keluarga kita jadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah..
Aamiin

Salam
Bunda zilah

1 komentar:

  1. Walau malas walau rajin si suamilah yang menanggung dosa si isteri...
    ada suami yg rajin, ada juga yg malas...
    jangan lupa...
    ada isteri yg rajin, ada juga yg malas...
    Pasangan masing2 adalah yg terbaik allah sediakan utk kita...
    masing2 ada tanggung jawab...

    Semua isteri memang senang dapat suami rajin sampai ada puji melangit..
    tapi siap" jika sebut suami berpoligami semua wanita menyumpah makian dan umpat .
    begitulah besarnya peranan suami pendamping hidup.

    " Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan "
    (At Tahrim : 6)

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280

Anja Demam

Hari minggu pagi tanggal 8 maret 2009, tubuh anja hangat tapi masih tetap lincah.. sore hari, Anja demam.. langsung aku beri sanmol drop penurun panas.. Alhamdulillah turun.. tapi selang 3-4 jam naik lagi.. sampai hari senin malam tanggal 9 maret 2009 suhu tubuh Anja 39.2.. langsung aja aku bawa ke UGD RS International Bintaro..

Sampai UGD, masih harus menunggu waiting list ada diantrian ketiga.. (zilah dah pengen nangis liat anja demam sambil nyebut, bunda..bunda..bunda..).
Tiba giliran Anja diperiksa, suhu tubuhnya udah 39.5
oleh dokter UGD langsung diberi penurun panas melalui dubur
kemudian ditunggu reaksinya 30 - 60 menit, kalau bisa turun sampai dibawah 38 boleh pulang, tapi kalau ga bisa berarti harus dirawat.
Setelah ditunggu selama 1 jam, bukannya suhunya turun tp malah naik menjadi 39.7
Akhirnya kami putuskan untuk dirawat..

Kemudian diambil sample darah dan anja diinfus (aku pengen nangis ngeliat Anja menjerit waktu dipasang infus dan diambil sample darah).
Alhamdulillah akhirnya sekitar jam 24.00 bisa masuk kamar, dan gak lama kmudian Anja bisa bubuk tenang.. (suhunya berangsur-angsur turun), tapi menjelang subuh sekitar jam 4 Anja kembali demam.. sampai hari kamis tanggal 12 maret 2009 panasnya masih naik turun, walaupun sudah diberi antibiotik dan obat batuk (udah mulai 6 maret 2009 anja batuk tapi). Hasil tes darah hanya menunjukkan ada peningkatan jumlah leukosit berarti terdapat infeksi.

Akhirnya pada saat dokter visit hari kamis tanggal 12 maret2009, Anja diminta tes darah lagi untuk melihat DB sama typus, sekalian foto rontgen.. (deg... koq pake rontgen segala, apakah ga bahaya untuk anak seusia Anja 19 bulan???)
Akhirnya, dengan pasrah anja di rontgen dan kembali diambil sample darahnya. Malam harinya, aku menanyakan hasil tes darah pada perawat dan Alhamdulillah hasilnya negatif semua, baik DB maupun typus. Tapi yang menjadi tanda tanya, kenapa koq demamnya ga mau pergi????
Hari Jum'at
Ternyata, hasil foto rontgen menunjukkan bahwa ada peradangan di paru-paru sehingga banyak lendir di paru-parunya.. (ya Allah, anakku terkena pneumonia)
setelah diketahui radang paru-paru, Alhamdulillah berangsur-angsur panasnya turun dan stabil dibawah 37 , tapi Anja terus menjalani inhalasi dan harus menjalani terapi kalau udah ga demam lagi..
Alhamdulillah, Jum'at malam infus dilepas (berharap hari Sabtu bisa pulang)
suhu tubuh tetap stabil dibawah 37
Hari Sabtu, menanti kedatangan dokter (eh baru datang jam 14.00).. Dan Alhamdulillah udah bisa pulang, tapi dengan catatat harus menjalani fisioterapi sambil rawat jalan. (oke dech dokter, gak apa apa yang penting udah bisa dirawat dirumah)..
Hari ini, Senin 16 maret 2009
Anja pertama kali menjalani terapi, Alhamdulillah Anja ga nangis..

Cepat sembuh ya sayang..
Cepat pulih kembali..
Makan yang banyak..
biar penyakitnya takut..