Sabtu, 05 Januari 2013

Perkataan yang baik adalah sedekah

Seneng, geli, gemes...
Campur aduk..

Seperti biasa Anja paling susah kalau disuruh tidur...
Berbagai alasan dan permintaan..
Mulai dari lapar, haus, belum sholat, mau pipis sampai sakit perut...

Tidak jarang Anja sengaja membuat kegaduhan supaya dek Zahra bangun,
Dan akhirnya ayah atau bunda marah...
Biasanya Anja akan membela diri, dg berbagai alasan... Atau nangis...
Tapi kemarin ada yang berbeda...
Tiba2 Anja bilang : "Bunda, Alkalimatut thayyibah shodaqoh " artinya perkataan yang baik adalah sedekah..
Eits, sejenak bunda terpesona...
Tapi segera mengendalikan diri...
berusaha mencari jawaban...
"Anja, surga ada dibawah telapak kaki bunda lho.. " jd ga boleh bikin bunda marah...
Eh... Masih dibantah sama Anja..
"klo bunda marah, Anja bilang Alkalimatut thayyibah shodaqoh artinya perkataan yang baik adalah sedekah "
*sambil menahan tawa... Antara seneng dan bingung mesti jawab apa... kalau salah jawab bisa jadi senjata makan tuan niy...
"Bunda marah karena Anja tidak mendengarkan bunda... Telinga Anja buat apa klo tidak untuk mendengar? Jadi sarang nyamuk? "
Anja : ga mau jd sarang nyamuk
*sambil manyun, tp mau merebahkan diri...
Ga ada 10 menit, udah pulas...

Note :
Alhamdulillah Anja sudah mulai mengimplementasikan apa yg didapat di sekolah dengan kehidupan sehari hari...

Pelajaran yang bisa diambil :
Sungguh Allah l telah memerintahkan kaum muslimin untuk berlaku baik kepada sesamanya, rendah hati kepada saudara dan penuh tawadhu’. Allah k berfirman kepada Nabi-Nya:
“Rendahkanlah sayapmu kepada kaum mukminin.” (Al-Hijr: 88)

Maksudnya: bersikap lunaklah terhadap mereka dan perbaiki akhlakmu terhadap mereka karena mencintai, memuliakan, dan mengasihi mereka. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 435)

Dalam ayat lain, Allah l berfirman:

“Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran: 159)

Bersikap ramah kepada saudara dan bertutur yang baik jelas merupakan amalan kebaikan, bahkan bila seseorang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkannya di jalan Allah k maka mengucapkan kalimat yang baik dapat menggantikannya.

‘Adi bin Hatim z berkata, “Rasulullah n bersabda:

اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَـمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

“Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)

Al-Imam An-Nawawi t berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa kalimat thayyibah merupakan sebab selamat dari neraka. Yang dimaksud kalimat thayyibah adalah ucapan yang menyenangkan hati seseorang jika ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan.” (Al-Minhaj, 7/103)

Ibnu Baththal tberkata, “Kalimat thayyibah teranggap sebagai sedekah, dari sisi di mana pemberian harta akan membahagiakan hati orang yang menerimanya dan menghilangkan rasa tidak senang dari hatinya. Demikian pula kalimat-kalimat yang baik, maka keduanya (pemberian harta dan ucapan yang baik) serupa dari sisi ini.” (Fathul Bari, 10/551)

Dalam hadits yang lain, Nabi n bersabda:

وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

“Kata-kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)

http://asysyariah.com/

Salam
Bunda zilah

MAAFKAN AYAH, ANAKKU...

(catatan hati seorang ayah)

Dulu, kuharap kau lahir menemani hariku, tapi ketika kau berenjak besar aku begitu berat untuk menemanimu duduk sembari bercerita banyak hal. :(

Dulu, kedua telapak tanganku begitu ringan kutempelkan diwajahku, lalu kubuka untuk mengagetkanmu dengan teriakan Ciluk baaa.\=D/

Dulu, aku tergopoh-gopoh lari untuk menggendongmu kala menangis karena ibumu sedang ke kamar mandi lalu menggoyang2kan badanmu sambil bernyanyi menghiburmu.

Dulu, itu dulu!
Tapi kesibukanku kini mengubahku untuk menjauh darimu, anakku.
Walau kadang kita dekat, tapi terasa sangat jauh karena MUKAKU KAKU karena LELAHKU.
:(


Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak undangan Sekolahmu yg mengundangku untuk melihatmu beraksi pentas bersama teman2mu. Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak panggilanmu untuk bermain. Tak terhitung lagi banyaknya aku menolak permintaanmu saat mengajak bicara. Tak terhitung lagi aku menolak untuk mengajarkan banyak hal tentang kehidupan ini. ♈yang dapat kuhitung hanya begitu banyak aku memenuhi semua permintaanmu untuk membelikan sesuatu. Itupun kadang tanpa aku ada.

Sering juga aku enggan mengusapkan tangan ke pipimu yang sedang meneteskan airmata. Kadang malah aku berteriak "Diaaaaam" sehingga tangismu menjadi sesenggukan.

Setiap malam selalu kulewatkan kemesraan kita, meski cuma sekali, untuk membaringkan tubuhmu yg letih. Karena aku selalu bergumam dalam hati bahwa aku Letih karena telah banyak berjasa mencari uang yang tak seberapa.

Kini aku benar2 lelah Anakku, lelah telah menganggap segepok uang di saku bisa membeli kepatuhan dan kewibawaan diriku sebagai Ayah.
Maafkan Aku,

@dongengkakawam

Salam
Bunda zilah

Kamis, 03 Januari 2013

Masih gengsi bantuin kerjaan istri?

Beberapa waktu yg lalu ada seorang sahabat curhat..
Seorang istri dengan 3 anaknya yang masih balita.. (namanya putri, bukan nama sesungguhnya ya)

Putri merasa kelelahan dan kesulitan dalam mengerjakan kerjaan rumah tangga.
Dengan 3 balita dan tanpa ART

Sedangkan suaminya sedikit pun tidak mau membantu, dengan alasan itu kan kerjaan istri...

Waduh, zaman sekarang msh ada ya pola pikir demikian...
Karena dalam kehidupan kami, suami tidak segan membantu kerjaan saya..
Termasuk memasak, suami saya pinter masak lho... Hehehe

Kemudian putri bertanya,
Apa ada dasar hukumnya seorang suami membantu kerjaan rumah tangga?

Waduh put, aq ini fakir ilmu...
Tapi aq tanyakan dulu sama ustadz

Lewat bbm, aq bertanya..
Dan ternyata

Dalam Hadits Riwayat Ahmad 6: 167 dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya no. 5676
Dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth.

Urwah bertanya kepada ‘Aisyah,
“Wahai Ummul Mukminin, apakah yg dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersamamu (dirmh)?”

Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian saat sedang membantu istrinya. Beliau memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.”

Dalam Hadits lainnya :
‘Aisyah pernah ditanya tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di rumah.
Lalu ‘Aisyah menjawab
“Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat” (HR. Bukhari no. 676).

Kesibukan yg luar biasa -dakwah, memimpin umat, dan lain sebagainya- tidak menghalangi beliau menangani urusan rumah tangga.
Bukankah mengerjakan pekerjaan Rumah Tangga bersama (suami-istri) akan mempererat ikatan kasih sayang?

Ataukah suami jaman sekarang lebih sibuk dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam..?

Yuukk ah,
Skrg saatnya kita rangkul anak-istri/suami tuk bersama2 mlakukan suatu pekerjaan. Berkebun, berbenah rumah, memperbaiki bagian rumah yang rusak maupun ta'lim bersama.

Semoga keluarga kita jadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah..
Aamiin

Salam
Bunda zilah

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280

Anja Demam

Hari minggu pagi tanggal 8 maret 2009, tubuh anja hangat tapi masih tetap lincah.. sore hari, Anja demam.. langsung aku beri sanmol drop penurun panas.. Alhamdulillah turun.. tapi selang 3-4 jam naik lagi.. sampai hari senin malam tanggal 9 maret 2009 suhu tubuh Anja 39.2.. langsung aja aku bawa ke UGD RS International Bintaro..

Sampai UGD, masih harus menunggu waiting list ada diantrian ketiga.. (zilah dah pengen nangis liat anja demam sambil nyebut, bunda..bunda..bunda..).
Tiba giliran Anja diperiksa, suhu tubuhnya udah 39.5
oleh dokter UGD langsung diberi penurun panas melalui dubur
kemudian ditunggu reaksinya 30 - 60 menit, kalau bisa turun sampai dibawah 38 boleh pulang, tapi kalau ga bisa berarti harus dirawat.
Setelah ditunggu selama 1 jam, bukannya suhunya turun tp malah naik menjadi 39.7
Akhirnya kami putuskan untuk dirawat..

Kemudian diambil sample darah dan anja diinfus (aku pengen nangis ngeliat Anja menjerit waktu dipasang infus dan diambil sample darah).
Alhamdulillah akhirnya sekitar jam 24.00 bisa masuk kamar, dan gak lama kmudian Anja bisa bubuk tenang.. (suhunya berangsur-angsur turun), tapi menjelang subuh sekitar jam 4 Anja kembali demam.. sampai hari kamis tanggal 12 maret 2009 panasnya masih naik turun, walaupun sudah diberi antibiotik dan obat batuk (udah mulai 6 maret 2009 anja batuk tapi). Hasil tes darah hanya menunjukkan ada peningkatan jumlah leukosit berarti terdapat infeksi.

Akhirnya pada saat dokter visit hari kamis tanggal 12 maret2009, Anja diminta tes darah lagi untuk melihat DB sama typus, sekalian foto rontgen.. (deg... koq pake rontgen segala, apakah ga bahaya untuk anak seusia Anja 19 bulan???)
Akhirnya, dengan pasrah anja di rontgen dan kembali diambil sample darahnya. Malam harinya, aku menanyakan hasil tes darah pada perawat dan Alhamdulillah hasilnya negatif semua, baik DB maupun typus. Tapi yang menjadi tanda tanya, kenapa koq demamnya ga mau pergi????
Hari Jum'at
Ternyata, hasil foto rontgen menunjukkan bahwa ada peradangan di paru-paru sehingga banyak lendir di paru-parunya.. (ya Allah, anakku terkena pneumonia)
setelah diketahui radang paru-paru, Alhamdulillah berangsur-angsur panasnya turun dan stabil dibawah 37 , tapi Anja terus menjalani inhalasi dan harus menjalani terapi kalau udah ga demam lagi..
Alhamdulillah, Jum'at malam infus dilepas (berharap hari Sabtu bisa pulang)
suhu tubuh tetap stabil dibawah 37
Hari Sabtu, menanti kedatangan dokter (eh baru datang jam 14.00).. Dan Alhamdulillah udah bisa pulang, tapi dengan catatat harus menjalani fisioterapi sambil rawat jalan. (oke dech dokter, gak apa apa yang penting udah bisa dirawat dirumah)..
Hari ini, Senin 16 maret 2009
Anja pertama kali menjalani terapi, Alhamdulillah Anja ga nangis..

Cepat sembuh ya sayang..
Cepat pulih kembali..
Makan yang banyak..
biar penyakitnya takut..