Seneng, geli, gemes...
Campur aduk..
Seperti biasa Anja paling susah kalau disuruh tidur...
Berbagai alasan dan permintaan..
Mulai dari lapar, haus, belum sholat, mau pipis sampai sakit perut...
Tidak jarang Anja sengaja membuat kegaduhan supaya dek Zahra bangun,
Dan akhirnya ayah atau bunda marah...
Biasanya Anja akan membela diri, dg berbagai alasan... Atau nangis...
Tapi kemarin ada yang berbeda...
Tiba2 Anja bilang : "Bunda, Alkalimatut thayyibah shodaqoh " artinya perkataan yang baik adalah sedekah..
Eits, sejenak bunda terpesona...
Tapi segera mengendalikan diri...
berusaha mencari jawaban...
"Anja, surga ada dibawah telapak kaki bunda lho.. " jd ga boleh bikin bunda marah...
Eh... Masih dibantah sama Anja..
"klo bunda marah, Anja bilang Alkalimatut thayyibah shodaqoh artinya perkataan yang baik adalah sedekah "
*sambil menahan tawa... Antara seneng dan bingung mesti jawab apa... kalau salah jawab bisa jadi senjata makan tuan niy...
"Bunda marah karena Anja tidak mendengarkan bunda... Telinga Anja buat apa klo tidak untuk mendengar? Jadi sarang nyamuk? "
Anja : ga mau jd sarang nyamuk
*sambil manyun, tp mau merebahkan diri...
Ga ada 10 menit, udah pulas...
Note :
Alhamdulillah Anja sudah mulai mengimplementasikan apa yg didapat di sekolah dengan kehidupan sehari hari...
Pelajaran yang bisa diambil :
Sungguh Allah l telah memerintahkan kaum muslimin untuk berlaku baik kepada sesamanya, rendah hati kepada saudara dan penuh tawadhu’. Allah k berfirman kepada Nabi-Nya:
“Rendahkanlah sayapmu kepada kaum mukminin.” (Al-Hijr: 88)
Maksudnya: bersikap lunaklah terhadap mereka dan perbaiki akhlakmu terhadap mereka karena mencintai, memuliakan, dan mengasihi mereka. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 435)
Dalam ayat lain, Allah l berfirman:
“Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran: 159)
Bersikap ramah kepada saudara dan bertutur yang baik jelas merupakan amalan kebaikan, bahkan bila seseorang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkannya di jalan Allah k maka mengucapkan kalimat yang baik dapat menggantikannya.
‘Adi bin Hatim z berkata, “Rasulullah n bersabda:
اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَـمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)
Al-Imam An-Nawawi t berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa kalimat thayyibah merupakan sebab selamat dari neraka. Yang dimaksud kalimat thayyibah adalah ucapan yang menyenangkan hati seseorang jika ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan.” (Al-Minhaj, 7/103)
Ibnu Baththal tberkata, “Kalimat thayyibah teranggap sebagai sedekah, dari sisi di mana pemberian harta akan membahagiakan hati orang yang menerimanya dan menghilangkan rasa tidak senang dari hatinya. Demikian pula kalimat-kalimat yang baik, maka keduanya (pemberian harta dan ucapan yang baik) serupa dari sisi ini.” (Fathul Bari, 10/551)
Dalam hadits yang lain, Nabi n bersabda:
وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Kata-kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)
http://asysyariah.com/
Salam
Bunda zilah