bunda pengen nangis rasanya...
anja rewel ngeliat bunda sibuk..
maenin dispenser.. udah bunda bilangiin nada rendah, ga mempan
bunda bilangin nada tinggi ga mempan jg..
mana dapur masih berantakan, balum masak.. ruang tamu abis bunda bersihan diberantakin lg sama anja..
bener2 deh yah hari ini..
hari ini penuh godaan..
apa krn memasuki minggu kedua bulan ramadhan ya?
jd kesabaran bunda diuji lg..
Ya Allah, berikanlah hamba kesabaran dalam menghadapi semua godaan ini..
Amin
Senin, 31 Agustus 2009
Sabtu, 29 Agustus 2009
Menyapih Anja
Alhamdulillah setelah 2 tahun lebih seminggu, akhirnya aku memutuskan menyapih Anja dari ASI
Sebenarnya hati ini ingin terus tetap menyusui, namun karena Anja sudah besar.. produksi ASI terus menurun.. saya khawatir Anja hanya ingin ngempeng aja..
Jadi fungsi ASI yang semula sebagai menu utama yg penuh gizi beralih menjadi empeng untuk kenyamanan..
Sebenarnya frekuensi Anja nenen sudah jauh berkurang, dari yg setiap saat minta nenen menjadi saat menjelang tidur saja.
Proses penyapihan menjadi lmudah ketika aku memulainya pada bulan Ramadhan.
Karena ketika aku berpuasa secara otomatis jumlah dan kualitas ASiku berkurang jauh.
Hal ini juga dirasakan oleh Anja.
Saat itu juga aku katakana “Anja, nenennya udah abis, karena Anja sudah besar”
Berulang-ulang aku katakana hal tersebut setiap Anja minta nenen..
Memang Anja nangis tp aku harus konsisten dengan apa yg aku katakan..
Aku beri kenyamanan lain dengan dipeluk, digendong, di cium dsb… tapi tidak dengan nenen..
Setelah 3 hari masa penyapihan, Alhamdulillah Anja sudah ga rewel lagi..
Oh iya, sebenarnya bukan hanya buah hati kita yg tersiksa pada saat penyapihan lho
Bunda jg sakit, payudara bengkak, nyeri, badan panas dingin
Sampai hari kedua Ramadhan, bunda ga bisa mengikuti puasa karena sakit tersebut..
Alhamdulillah setelah minum paracetamol, bunda sudah mulai membaik, walaupun payudara masih bengkak tp sudah ga nyeri lagi..
Sehingga bunda sudah bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan lagi ^_^
Sebenarnya hati ini ingin terus tetap menyusui, namun karena Anja sudah besar.. produksi ASI terus menurun.. saya khawatir Anja hanya ingin ngempeng aja..
Jadi fungsi ASI yang semula sebagai menu utama yg penuh gizi beralih menjadi empeng untuk kenyamanan..
Sebenarnya frekuensi Anja nenen sudah jauh berkurang, dari yg setiap saat minta nenen menjadi saat menjelang tidur saja.
Proses penyapihan menjadi lmudah ketika aku memulainya pada bulan Ramadhan.
Karena ketika aku berpuasa secara otomatis jumlah dan kualitas ASiku berkurang jauh.
Hal ini juga dirasakan oleh Anja.
Saat itu juga aku katakana “Anja, nenennya udah abis, karena Anja sudah besar”
Berulang-ulang aku katakana hal tersebut setiap Anja minta nenen..
Memang Anja nangis tp aku harus konsisten dengan apa yg aku katakan..
Aku beri kenyamanan lain dengan dipeluk, digendong, di cium dsb… tapi tidak dengan nenen..
Setelah 3 hari masa penyapihan, Alhamdulillah Anja sudah ga rewel lagi..
Oh iya, sebenarnya bukan hanya buah hati kita yg tersiksa pada saat penyapihan lho
Bunda jg sakit, payudara bengkak, nyeri, badan panas dingin
Sampai hari kedua Ramadhan, bunda ga bisa mengikuti puasa karena sakit tersebut..
Alhamdulillah setelah minum paracetamol, bunda sudah mulai membaik, walaupun payudara masih bengkak tp sudah ga nyeri lagi..
Sehingga bunda sudah bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan lagi ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- Bunda Zilah
- Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280
Anja Demam
Hari minggu pagi tanggal 8 maret 2009, tubuh anja hangat tapi masih tetap lincah.. sore hari, Anja demam.. langsung aku beri sanmol drop penurun panas.. Alhamdulillah turun.. tapi selang 3-4 jam naik lagi.. sampai hari senin malam tanggal 9 maret 2009 suhu tubuh Anja 39.2.. langsung aja aku bawa ke UGD RS International Bintaro..
Sampai UGD, masih harus menunggu waiting list ada diantrian ketiga.. (zilah dah pengen nangis liat anja demam sambil nyebut, bunda..bunda..bunda..).
Tiba giliran Anja diperiksa, suhu tubuhnya udah 39.5
oleh dokter UGD langsung diberi penurun panas melalui dubur
kemudian ditunggu reaksinya 30 - 60 menit, kalau bisa turun sampai dibawah 38 boleh pulang, tapi kalau ga bisa berarti harus dirawat.
Setelah ditunggu selama 1 jam, bukannya suhunya turun tp malah naik menjadi 39.7
Akhirnya kami putuskan untuk dirawat..
Kemudian diambil sample darah dan anja diinfus (aku pengen nangis ngeliat Anja menjerit waktu dipasang infus dan diambil sample darah).
Alhamdulillah akhirnya sekitar jam 24.00 bisa masuk kamar, dan gak lama kmudian Anja bisa bubuk tenang.. (suhunya berangsur-angsur turun), tapi menjelang subuh sekitar jam 4 Anja kembali demam.. sampai hari kamis tanggal 12 maret 2009 panasnya masih naik turun, walaupun sudah diberi antibiotik dan obat batuk (udah mulai 6 maret 2009 anja batuk tapi). Hasil tes darah hanya menunjukkan ada peningkatan jumlah leukosit berarti terdapat infeksi.
Akhirnya pada saat dokter visit hari kamis tanggal 12 maret2009, Anja diminta tes darah lagi untuk melihat DB sama typus, sekalian foto rontgen.. (deg... koq pake rontgen segala, apakah ga bahaya untuk anak seusia Anja 19 bulan???)
Akhirnya, dengan pasrah anja di rontgen dan kembali diambil sample darahnya. Malam harinya, aku menanyakan hasil tes darah pada perawat dan Alhamdulillah hasilnya negatif semua, baik DB maupun typus. Tapi yang menjadi tanda tanya, kenapa koq demamnya ga mau pergi????
Hari Jum'at
Ternyata, hasil foto rontgen menunjukkan bahwa ada peradangan di paru-paru sehingga banyak lendir di paru-parunya.. (ya Allah, anakku terkena pneumonia)
setelah diketahui radang paru-paru, Alhamdulillah berangsur-angsur panasnya turun dan stabil dibawah 37 , tapi Anja terus menjalani inhalasi dan harus menjalani terapi kalau udah ga demam lagi..
Alhamdulillah, Jum'at malam infus dilepas (berharap hari Sabtu bisa pulang)
suhu tubuh tetap stabil dibawah 37
Hari Sabtu, menanti kedatangan dokter (eh baru datang jam 14.00).. Dan Alhamdulillah udah bisa pulang, tapi dengan catatat harus menjalani fisioterapi sambil rawat jalan. (oke dech dokter, gak apa apa yang penting udah bisa dirawat dirumah)..
Hari ini, Senin 16 maret 2009
Anja pertama kali menjalani terapi, Alhamdulillah Anja ga nangis..
Cepat sembuh ya sayang..
Cepat pulih kembali..
Makan yang banyak..
biar penyakitnya takut..
Sampai UGD, masih harus menunggu waiting list ada diantrian ketiga.. (zilah dah pengen nangis liat anja demam sambil nyebut, bunda..bunda..bunda..).
Tiba giliran Anja diperiksa, suhu tubuhnya udah 39.5
oleh dokter UGD langsung diberi penurun panas melalui dubur
kemudian ditunggu reaksinya 30 - 60 menit, kalau bisa turun sampai dibawah 38 boleh pulang, tapi kalau ga bisa berarti harus dirawat.
Setelah ditunggu selama 1 jam, bukannya suhunya turun tp malah naik menjadi 39.7
Akhirnya kami putuskan untuk dirawat..
Kemudian diambil sample darah dan anja diinfus (aku pengen nangis ngeliat Anja menjerit waktu dipasang infus dan diambil sample darah).
Alhamdulillah akhirnya sekitar jam 24.00 bisa masuk kamar, dan gak lama kmudian Anja bisa bubuk tenang.. (suhunya berangsur-angsur turun), tapi menjelang subuh sekitar jam 4 Anja kembali demam.. sampai hari kamis tanggal 12 maret 2009 panasnya masih naik turun, walaupun sudah diberi antibiotik dan obat batuk (udah mulai 6 maret 2009 anja batuk tapi). Hasil tes darah hanya menunjukkan ada peningkatan jumlah leukosit berarti terdapat infeksi.
Akhirnya pada saat dokter visit hari kamis tanggal 12 maret2009, Anja diminta tes darah lagi untuk melihat DB sama typus, sekalian foto rontgen.. (deg... koq pake rontgen segala, apakah ga bahaya untuk anak seusia Anja 19 bulan???)
Akhirnya, dengan pasrah anja di rontgen dan kembali diambil sample darahnya. Malam harinya, aku menanyakan hasil tes darah pada perawat dan Alhamdulillah hasilnya negatif semua, baik DB maupun typus. Tapi yang menjadi tanda tanya, kenapa koq demamnya ga mau pergi????
Hari Jum'at
Ternyata, hasil foto rontgen menunjukkan bahwa ada peradangan di paru-paru sehingga banyak lendir di paru-parunya.. (ya Allah, anakku terkena pneumonia)
setelah diketahui radang paru-paru, Alhamdulillah berangsur-angsur panasnya turun dan stabil dibawah 37 , tapi Anja terus menjalani inhalasi dan harus menjalani terapi kalau udah ga demam lagi..
Alhamdulillah, Jum'at malam infus dilepas (berharap hari Sabtu bisa pulang)
suhu tubuh tetap stabil dibawah 37
Hari Sabtu, menanti kedatangan dokter (eh baru datang jam 14.00).. Dan Alhamdulillah udah bisa pulang, tapi dengan catatat harus menjalani fisioterapi sambil rawat jalan. (oke dech dokter, gak apa apa yang penting udah bisa dirawat dirumah)..
Hari ini, Senin 16 maret 2009
Anja pertama kali menjalani terapi, Alhamdulillah Anja ga nangis..
Cepat sembuh ya sayang..
Cepat pulih kembali..
Makan yang banyak..
biar penyakitnya takut..